Rabu, 08 Juni 2016

PERJALANAN LISTRIK SAMPAI DI RUMAH



Listrik yang biasa dipergunakan untuk berbagai keperluan yang ada dirumah, ternyata mengalami perjalanan yang begitu panjang. Yaitu dari mulai listrik dibangkitkan kemudian disalurkan dan akhirnya dapat dipergunakan di rumah-rumah.  

Listrik dihasilkan mulai dari Sistem Pembangkitan yaitu Pembangkit Listrik dengan tegangan antara 6-12 kV (kilo Volt), kemudian listrik tersebut dinaikan tegangannya dengan trafo Step-Up menjadi bertegangan 70-500 kV.  

Setelah tegangan listrik menjadi 70-500 kV kemudian disalurkan ke Sistem Transmisi yaitu jaringan listrik tegangan tinggi. Salurannnya dapat melalui bawah tanah atau disalurkan  di  udara, yaitu dengan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

Kemudian ketika listrik akan dipergunakan, diturunkan dahulu tegangannya di  Gardu Induk menjadi tegangan 20 kV. Dengan tegangan tersebut  listrik dapat langsung disalurkan ke Industri-industri dan disalurkan ke Sistem Distribusi yaitu jaringan tegangan menengah. Salurannya dapat melalui bawah tanah dengan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau dapat juga disalurkan di udara, dengan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).

Selanjutnya tegangan diturunkan lagi di Gardu Distribusi menjadi tegangan rendah 220-400 Volt. Dengan tegangan tersebut kemudian disalurkan ke Pelanggan , dan listrik tersebut dapat langsung dipergunakan di rumah-rumah.

Pada saat listrik tersebut disalurkan, tentunya sepanjang perjalanannya rawan terhadap gangguan. Karena sebagian besar disalurkan diatas udara tentunya akan sangat rawan terhadap gangguan petir, pohon, binatang dan gangguan lainnya.

Agar listrik dirumah dapat nyaman digunakan dan jarang padam karena gangguan, perlu adanya kerjasama dari semua pihak. Bukan saja PLN yang bertanggungjawab terhadap pemeliharaannya, tetapi juga masyarakat diharapkan kerelaannya untuk dapat dipangkas oleh PLN ranting-ranting pohon yang mengganggunya.(yip).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar